Puasa Bisa Mencapai 15 Jam ! Beginilah Suasana Menjalankan Bulan Ramadhan di Korea Selatan

Source : travel.detik.com
Source : travel.detik.com

Bulan suci ramadhan pada dasarnya akan serentak dilaksanakan oleh umat muslim dari seluruh dunia, hanya saja perbedaan di waktu mulai dan mengakhirinya. Namun di beberapa negara yang agama islamnya minoritas, tentunya lebih sulit jika dibandingkan dengan Indonesia termasuk Korea Selatan, bahkan lama berpuasa bisa mencapai 15 jam !

Beberapa Poin Mengenai Suasana Menjalankan Bulan Ramadhan di Korea Selatan

Mungkin di negara yang memiliki mayoritas agama islam sangat kental suasananya ketika menyambut serta menjalani bulan ramadhan. Tidak untuk beberapa negara dengan minoritas umat muslimnya, karena vibes-nya sudah sangat berbeda begitu juga di Korea Selatan dan berikut akan diberikan sedikit gambaran melalui poin terkait hal tersebut.

1. Penetapan Berapa Lama Umat Muslim Berpuasa di Dasarkan pada Musim Disana

Source : travel.tribunnews.com
Source : travel.tribunnews.com

Melansir dari republika.com, Federasi Muslim Korea (KMF) memberikan pengumuman bahwa Ramadhan 2022 kali ini di Korea sama seperti Indonesia dimulai sejak tanggal 3 April 2022. Puasa tahun ini di Korea Selatan bertepatan dengan musim semi, yaitu peralihan dari musim dingin sehingga lamanya berpuasa hampir sama dengan Indonesia.

Jika Indonesia waktu berpuasanya 13 jam, Korea Selatan tahun ini 14 jam saja. Poin pertama ini terjadi karena disana mempunyai empat musim sehingga penetapan lamanya ditentukan berdasarkan musimnya. Bahkan saat musim panas, karena matahari terbenam lebih lama tentu saja saat waktunya lebih lama bisa mencapai 15 jam.

2. Masjid yang Akan Selalu Ramai dari Subuh hingga Tarawih Malam Hari

Source : indozone.news
Source : indozone.news

Seperti sudah disinggung bahwa di negara Korea Selatan, masyarakat beragama islam adalah minoritas sehingga tidak mudah menemukan masjid disana. Oleh sebab itulah ketika bulan Ramadhan datang, masjid yang ada disana pasti ramai dipenuhi warga muslim Korea dari subuh hingga malam hari bahkan saat tarawih sampai ke halaman.

Melansir dari brilio.net, masjid yang paling ramai di sana adalah Masjid Central Seoul karena memang sesuai namanya letaknya di kota sehingga mudah menemukannya. Hal wajar karena memang bulan penuh berkah tersebut membuat umat muslim ingin mencari pahala lebih, beribadah di masjid bahkan iā€™tikaf di lailatul qadr nanti.

3. Sangat Minimnya Informasi Terkait Bulan Ramadhan Umat Muslim disana

Source : republika.co.id
Source : republika.co.id

Tidak hanya di Korea Selatan, pada dasarnya di berbagai negara minoritas agama islam tentu juga minim informasi terkait adanya bulan Ramadhan yang dilakukan umat muslim dengan berpuasa. Meskipun di Indonesi juga banyak warung makanan masih buka, setidaknya masih menghormati menutup jendelanya namun sayangnya itu tak akan pernah terjadi disana.

Bukannya tidak menghormati tetapi karena memang disana jarang sekali masyarakat beragama muslim sehingga sulit menyesuaikan keadaan ketika sedang proses melakukan puasa ramadhan. Mungkin bisa dibilang lebih amannya berada di rumah, jika keluar pun setidaknya menahan godaan terutama saat bersama teman-teman.

4. Tidak Bisa Merasakan Vibes Ngabuburit seperti di Indonesia

Source : kupang.tribunnews.com
Source : kupang.tribunnews.com

Sedikit berkaitan pada poin sebelumnya, kurang informasi mengenai bulan ramadhan membuat semua warung makanan selalu buka hingga adzan maghrib pun tidak ada perubahan. Berbeda dengan Indonesia yang akan menutup warung lalu membukanya kembali ketika menjelang berbuka puasa, bahkan menambahkan beberapa makanan takjil.

Vibes ngabuburit di Indonesia memang sangat kental, bagaimana semua masyarakat keluar untuk menghabiskan waktu dan uang mencari takjil. Banyaknya pedagang di pinggiran jalan menjajakan berbagai macam makanan kecil, es kelapa muda, hingga gorengan tertata rapi. Sayangnya suasana seperti ini tidak akan ditemukan disana.

5. Korean Muslim Federation (KMF) Mengadakan Sayembara di Masjid setiap Jumat

Source : brilio.net
Source : brilio.net

Melansir dari tribunnews.com, Elvira Fidelia Tanjung yang merupakan seorang mahasiswa di Kyung Hee University, Korea bercerita pada republika.co.id tentang bagaimana suasana Ramadhan di Korsel. Ceritanya Korean Muslim Federation (KMF) setiap jumat akan mengadakan sayembara MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) di masjid central Seoul.

Acara tersebut bisa diikuti oleh siapa saja dan dari negara mana saja, sehingga Anda dapat melihat muslimin dari berbagai umur ikut berpartisipasi dalam sayembara tersebut. MTQ (Musabaqah Tilawatil Quran) ini adalah perlombaan dalam membaca Al-Quran, oleh sebab itu banyak yang ikut serta karena selain pahala berlimpah juga meramaikan ramadhan.

Selain kelima poin di atas, saat bulan Ramadhan KBRI Indonesia setiap hari Sabtu juga akan mengadakan buka bersama dengan menyediakan berbagai makanan khas Indonesia. Hal tersebut tentunya mengobati rasa rindu akan masakan negara asal.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *